Pages

Subscribe:
Welcome!! in this blog

Senin, 04 Februari 2013

Ekonomi Mikro: Persaingan Monopolistik Dengan Differensiasi Produk Dan Periklanan, Keseimbangan Perusahaan Dan Perbedaannnya Dengan Pasar Persaingan Sempurna


A.    Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Monopolistik adalah suatu pasar dimana tedapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memilki karakter tersendiri yang membedakan dengan produk lainnya.  Contoh : shampoo, pasta gigi, dan lain-lain. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut akan tetapi stiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, aroma, kemasan dan lain-lain.
Pada pasar monopolisik produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli dan oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek yang lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Contohnya sepeda motor yang ada di Indonesia, produk sepeda motor memang bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khas sendiri. Sebutkan saja sepeda motor Honda dimana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang staabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek memiliki pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan Monopolistik harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
B.     Ciri-ciri Pasar Persaingan monopolistik
1.      Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistik namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
2.      Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Ciri ini sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistik dan persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan sempurna prodksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang merupakan produksi sesuatu perusahaan dan yang mana pula produksi perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistik berbeda coraknya (diferentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Disamping perbedaann dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect subtitute) kepada barang yang di produksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close subtitute. Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli walaupun kecil yang dimiliki oleh perusahaan dalam  persaingan monopolistik.
3.      Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli, sehingga perbedaan ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.
4.      Kemasukan kedalam Industri Relatif Mudah.
Semua perusahaan dapat memasuki atau meninggalkan pasar ini tanpa hambatan apapun. Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami kesukaran. Tetapi dalam memasuki pasar tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna.                
5.      Persaingan Promosi Penjualan sangat Aktif
Untuk mempengaruhi citarasa pembeli para pengusaha melakukan persaingan bukan  harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, meberikan syarat penjualan yang menarik dan sebagaianya.
C.    Diferensiasi Produksi
Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan berusaha untuk memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi perusahaan-perusahaan lainnya. Maka dalam  pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda-beda. Terdapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistik yang tidak terdapat dalam persaingan sempurna.
            Kepada setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifat tersebut akan menjadi daya penarik khusus keatas barang yang diproduksinya. Segolongan konsumen tertentu akan  lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan  dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan demikian diferensiasi produksi dapat mnciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menarik para langganannya. 
            Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut menimbulkan suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar sesuai dengan keinginannya.
D.     Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapakan dan membuat iklan adalahsuatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tujuan yang dinyatakan dibawah ini:
1.      Untuk memberikan informasi mengenai produk
2.      Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif
3.      Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
E.     Pengaruh Iklan Dan Biaya Produksi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya produksi per unit yang tergantung dari perubahan permintaan yang terjadi  sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar  kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan gambar  berikut ini.
Gambar Kurva Pengaruh iklan ke atas biaya produksi, harga dan tingkat produksi.







           

Keterangan:
AC = Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik sebelum lakukan kegiatan pengiklanan.
D1 =   Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.
A   =   Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistik.
P1  =  Harga pasar
Q1  =   Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi tinggi dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. Dengan demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan  harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan  suatu penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut mereka ,akan menyebabkan permintaan berubah dari D1  menjadi D3.maka keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3.
Kebaikan, pandangan yang mendukung pengiklanan:
1.      Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis produk.
2.      Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu produk.
3.      Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar dan majalah.
4.      Iklan menaikkan kesempatan kerja.
            Keburukan, pandangan yang mengkritik pengiklanan:
1.      Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan.
2.      Iklan tidak selalu memberikan informasi yang benar.
3.      Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
4.      Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang masuk kedalam industry.
Dari pernyataan diatas dapat dilihat penilaian tentang kebaikan dan keburukan iklan atau sampai dimana iklan memberi sumbangan kepada masyarakat. Dengan demikian, untuk menghindari keburukan iklan diperlukan untuk memaksimumkan efek positif dari pengiklanan diantaranya melalui:   
§  Iklan harus memberikan keterangan yang benar dan jujur mengenai produk yang dipromosikannya.
§  Diperlukan untuk membuat peraturan yang bertujuan mengawasi perusahaan dalam membuat iklan
Kegiatan pengiklanan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar tersebut.
F.     Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian sebelumnya menimbulkan pengaruh yang cukup penting keatas corak yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan keatas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna.

Keseimbangan Jangka Pendek
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan akibatnya kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama dengan didalam monopoli. Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.

Dua keadaan perusahaan monopolistik ditujukan dalam gambar diatas. Yang ditunjukkan dalam gambar (a) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan  MC=MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan mkasimum yang dinikmati perusahaan monopolistik. Dalam gambar (b) yang ditunjukkan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC=MR tercapai, ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC.

Keseimbangan Jangka Panjang
Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam gambar diatas (a) akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normalakan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan dipasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti yang ditunjukkan oleh anak panah dalam gambar diatas (a). Kemasukan perusahaaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan  sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang.
G.    Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Monopolistik
Adapun kelebihan dan kelemahan dari pasar monopolistik adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
a.       Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
b.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
c.       Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
d.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kelemahan:
a.       Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
c.       Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen